![]() |
Sumber Foto : Google Image |
Aksi demonstrasi itu mereka wujudkan melalui orasi dan membakar ban bekas di Jalan Simpang Balapan, tidak jauh dari kampus Stikes, Kota Malang, Senin (23/11).
Dalam orasinya masa mengkritisi aliran dana yang disebutkan sebagai sangat besar tersebut sebaiknya dialokasikan untuk kepentingan rakyat. HMI Malang mencoba mempertanyakan kucuran dana tersebut yang di anggapnya lebih besar dari dana penanggulangan kebakaran hutan yang dikeluarkan Pemda Riau sebesar Rp 1,4 miliar.
“Apa yang bisa Pengurus Besar HMI berikan kepada masyarakat setelah melakukan kongres dengan dana sebesar itu. Kongres HMI tersebut memberikan kesan menghambur-hamburkan uang negara. Itu bertentangan dengan semangat HMI yang lebih peduli kepada kemanusiaan,” teriak Riyanda Barmawi melalui pengeras suara selaku koordinator aksi lapangan.
Sambil mengacung-acungkan sejumlah poster berisi kecaman, massa HMI Malang itu memprotes keras tindak tak terpuji Pengurus Besar (PB) HMI yang berpesta dalam Kongres dan tidak peka terhadap kondisi sosial ekonomi mayoritas rakyat.
Sebagai organisasi HMI seharusnya mampu kritis pada kekuasaan dan memperjuangkan nasib rakyat kecil.
Penggunaan dana sebesar itu menekankan jika PB HMI saat ini sangat mesra dengan penguasa yang ada di Pemda Riau. Kemesraan itu dikawatirkan menghilangkan kekritisan HMI terhadap kebijakan pemerintah daerah setempat.
Sebagaimana diberitakan, Kongres HMI yang dibuka Wapres Jusuf Kalla, Minggu (22/11) di Hotel Labersa, Pekanbaru, Riau, menurut Panitia Penyelenggara Kongres HMI ke-29 dihadiri sejumlah alumni di antaranya mantan Ketua DPR RI Akbar Tandjung, mantan Ketua MK Mahfud MD, Menteri Agraria Ferry Mursyidan Baldan, Menteri PAN Yuddy Chrisnandi dan Menteri Ristek dan Dikti M Natsir, Menkominfo Ruddy Antara, dan Kepala Bappenas Sofjan Djalil.
HMI Malang Mengkritisi Dana Kongres Rp. 3 M
4/
5
Oleh
Unknown