photo hhhhhhhhiii_zps9dd37855.jpeg" />  photo hhdrhhdhdrhdh_zps2794a59b.jpeg" />  photo 565465645565_zps62adc85f.jpeg" />  photo 565465645565_zps62adc85f.jpeg" />  photo 565465645565_zps62adc85f.jpeg" />  photo 565465645565_zps62adc85f.jpeg" />  photo 565465645565_zps62adc85f.jpeg" />  photo 565465645565_zps62adc85f.jpeg" />  photo 565465645565_zps62adc85f.jpeg" />  photo 565465645565_zps62adc85f.jpeg" />  photo 565465645565_zps62adc85f.jpeg" />

Jumat, 28 Agustus 2015

TUNTU DAN HAPUSKAN UJIAN NASIONAL

TUNTU DAN HAPUSKAN UJIAN NASIONAL

Ujian nasionalyang biasa di singkat UN adalah momok yang menakutkan bagi kebanyakan pelajar,siswa, pengajar dan guru-guru di indonesia. Standar nasional pendidikan selamaini penentuan batas kelulusan ujian nasional di tentukan berdasarkankesepakatan antara pengambil keputusan saja. Batas kelulusan itu ditentukansama untuk setiap mata pelajaran. Padahal karakteristik mata pelajaran dankemampuan peserta didik tidaklah sama. Hal itu tidak menjadi pertimbangan parapengambil keputusan pendidikan. Belum tentu dalam satu jenjang pendidikantertentu, tiap mata pelajaran memiliki standar yang sama sebagai standarminimum pencapaian kompetensi. Ada mata pelajaran yang menuntut pencapaiankompetensi minimum yang tinggi, sementara mata pelajaran lain menentukan tidaksetinggi itu. Keadaan ini menjadi tidak adil bagi peserta didik, karena dituntut melebihi kapasitas kemampuan maksimalnya.
                Ujiannasional UN selalu menghabiskan anggaran yang tidak sedikit baik di tingkatpusat, daerah maupun sekolah. Untuk UN tahun 2013 yang selesai baru-baru ini dibulan April. Pemerintah pusat menganggarkan ujian nasional yang diambil dariAPBN sebesar 644,27 milyar yang digunakan untuk pembuatan soal, percetakan,penggandaan, dan pendistribusian soal-soal UN (sedikit catatan lembar LJUN ditahun 2013 ini kualitasnya sangat buruk mudah sobek jika di hapus, begitu juganaska soalnya tidak jelas, buram seperti hasil foto copy kebanyakan). Masing-masingpemerintah daerah juga mengeluarkan anggaran dari APBD sebesar 10 milyar yangkatanya digunakan untuk persiapan UN, biaya operasional pengawasan danpengawalan UN baik untuk guru-guru, pengawas indefenden maupun aparatkepolisian dan dari pihak sekolah juga pasti menyiapkan dan mengeluarkananggaran yang nilainya juga sampai jutaan untuk konsumsi, transportasi dan uangsaku guru yang awasi ujian dan juga polisi.
                Karenabanyaknya dana yang di kumpulkan di pelaksanaan UN ini, tujuan UN yangseharusnya adalah untuk mempertahankan semangat belajar dan menanamkan nilaikejujuran ternyata justru menyimpang dari tujuan tersebut dan berali fungsiuntuk memenuhi kepentingan segelintir orang atau pemuas kebutuhan populeritasdan finansial lembaga dan orang-orang yang terkait dengannya khususnya parakapitalis. Kepentingan-kepentingan tersebut antara lain dimulai dari parabirokrat kemendikbid, bupati, yang ingin dianggap berhasil membangunpendidikan, lembaga yang terlibat dalam penggandaan soal memiliki kepentingan,yang mecetak memiliki kepentingan, bisnis bimbel memiliki kepentingan, penerbitbuku soal-soal ujian (Pihak Intan Pariwara dan EKSIS) memiliki kepentingan danmasih banyak lagi pihak-pihak yang berkepentingan lainnya. Akhirnya permasalahan,kisruh dan carut marut UN seperti anggaran UN hasiil penggelembungan tak dicairkan, permasalahan tender dari pihak pembuat soal, sampai tertundanyapelaksanaan UN di 11 privinsi. Kemudian banyaknya kecurangan-kecurangan,ketidak jujuran, masala sosial, generasi muda yang frustasi hingga bunuh diri,semuanya menjadi selingan dan aingin lalu. UN terus dilaksanakan tahun ketahunpadahal sudah gagal dengan alasan proses perbaikan. Slogan Ujian Nasional “prestasiyes, jujur harus” sebatas isapan jempol saja. Keberadaan polisi di sekolah danCCTV di ruang ujian di beberapa daerah semakin memperburuk citra bangsa danmencderai pendidikan itu sendiri, siswa-siswa dan guru-guru pendidik indonesiadeberlakukan seperti penipu yang tidak di percaya lagi. Mau di bawa kemanapendidikan negri ini ? kejujuran di benturkan dengan berbagai kepentingan danuang, akibatnya kejujuran rapuh dan mati suri. Jika terus begini bangsa iniakan rusak dan semakin suram kedepanya. Generasi masa depan akan menjadigenerasi rumput (sarri galandung), pembenar kecurangan untuk mencapai segalakeinginan.
`               SOLUSISATU-SATUNYA HAPUS UJIAN NASIONAL (UN) DAN COPOT JABATAN MUHAMMAD NUH SEBAGAIMENDIKBUD (dalang utama penyebab kisruh dan carut marutnya ujian nasional tahunini) !!! ciptakan sistem evaluasi baru yang lebih ilmiah, demokratis danberbasis kerakyatan demi efektifitas pendidikan bangsa ini. Permasalahan iniharus di selesaikan, dan babat habis !!! buka logika kita mana mungkin sekolahyang tidak mempunyai fasilitas memadai, tidak ada listrik, komputer, ruanglaboraturium, dan kekurangan guru bisa di samakan dengan sekolah yang bagus danlengkap fasilitasnya. Pendataan sekolah-sekolah mulai dari pasilitas, guru dansebagainya sudah cukup untuk memetakan seperti apa pendidikan Indonesia. Serahkanpendidikan kepada ahlinya ! siapa ? : adalah guru di sekolah. Guru yang berhakmenilai bahwa siapa yang berhak lulus dari sekolah.
                Terakhircoy... Cukup sudah kita bercermin kepada angka-angka hasil UN yang tidak adagunanya seolah penentu kecerdasan padahal penuh kekosongan. Percayakan sajapada pendataan dan penilaian sekolah berkualitas mulai dari fasilitas, guru dantenaga kependidikannya.
“ELEMEN MASYARAKAT  YANG MERASA DI RUGIKAN DARI PELAKSANAAN UJIANINI, MARI KITA RAPATKAN BARISAN, GURU,  ORANG TUA MURID, DAN MURID YANG DI RUGIKANAKAN TURUN KEJALAN, KAMI AKAN MELUAPKAN TUNTUTAN KEPADA PEMERINTAH PADA TANGGAL2 MEI MENDATANG (polewali mandar)”

Oleh: Forum Komunikasi Siswa Progresif / Zaruk

Related Posts

TUNTU DAN HAPUSKAN UJIAN NASIONAL
4/ 5
Oleh

Berlangganan Melalui email

Jika Anda Menyukai Postingan Kami, Silahkan Subcribe Untuk Mendapatkan Updatenya Melalui Email.